Diterbitkan pada

Bulan Ramadhan 1443H

Penulis
  • avatar
    Nama
    Naufal Akbar Nugroho
Table of Contents

Suasana Puasa di Sekolah

Bulan Ramadhan telah tiba, sebagai umat muslim pun kita diwajibkan untuk berpuasa selama 1 bulan penuh di bulan yang suci ini.

Di bulan yang suci dan penuh nikmat pada tahun ini Saya bersyukur. Kenapa? Karena, kita sudah hampir kurang lebih 2 tahun lamanya dilanda pandemi covid-19 dan pemerintah pun mengharuskan menjaga kesehatan sesuai protokol kesehatan. Tidak hanya di kehidupan sehari-hari, hal tersebut berdampak pada sektor pendidikan yang dimana mengharuskan menuntut ilmu melalui online atau daring(dalam jaringan).

Rasanya Saya sudah hampir lupa bagaimana rasanya menjalankan ibadah puasa di bulan suci Ramadhan ini bersama teman-teman Saya sebelum pandemi ini terjadi. Pada saat pandemi terjadi pun semua perubahan dapat Saya rasakan pada saat pandemi bermula hingga kini. Namun, Saya bersyukur untuk Ramadhan tahun ini Saya bisa merasakan kembali menjalankan ibadah puasa sembari menuntut ilmu di sekolah. Walaupun, kami sebagai pelajar harus tetap mentaati aturan yang sudah diberikan pemerintah yakni harus mentaati protokol kesehatan semaksimal mungkin.

Di hari pertama bersekolah dan sekaligus menjalankan ibadah puasa, Saya awalnya sedikit merasakan bahwa jam berbuka puasa begitu sangat lama. Yaa.. menurut Saya itu sangat wajar karena kita umat Muslim menjalankan ibadah ini 1 tahun sekali, jadi wajar apabila terasa begitu lama. Namun, hal itu pun dapat tertutupi oleh kejadian-kejadian yang sangat menyenangkan saat sekolah.

Banyak hal yang terjadi di kelas saat berpuasa, misalnya saja terjadinya kejadian konyol yang dibuat oleh teman sekelas Saya, materi yang diberikan oleh guru yang terkadang sedikit membuat Saya tidak bisa fokus karena efek dari berpuasa itu sendiri. Dan kebetulan juga di bulan yang penuh berkah ini Saya berkesempatan untuk melakukan kegiatan lomba Short Movie atau bisa dibilang Film Pendek yang Saya lakukan bersama beberapa teman Saya secara berkelompok.

Proses pembuatan proyek kelompok ini sangat menyenangkan. Yang dimana pada awalnya proses pembuatannya dilakukan sebelum memasuki bulan Ramadhan hingga baru selesai di awal bulan Ramadhan. Singkat cerita, semua keperluan kriteria lomba dapat kami selesaikan tepat waktu hingga tibalah pengumuman pemenang lomba.

Kota Tulungagung

Hari pengumuman pun telah tiba, hari yang dimana kami sangat tidak sabar menunggu hasil pengumuman pemenang lomba yang diselenggarakan oleh salah satu sekolah di Kota Tulungagung. Singkat cerita kami pun memenangkan lomba tersebut dalam kategori Best Story Presentation. Pada saat mendengar hal tersebut kami pun sangat senang dan bangga. Tak perlu pikir panjang kami pun menyusun rencana untuk mengambil hadiah lomba yang kami peroleh.

Singkat cerita, perjalanan pun kami mulai di hari Jumat pagi. Rencana awal kami berangkat pada pukul 7 pagi, namun ternyata kami baru bisa melakukan perjalanan pada pukul sekitar setengah 9 pagi. Walaupun sedikit terlambat dari yang kami rencanakan namun hal itu bukan menjadi suatu halangan untuk kami batal melakukan perjalanan menuju Kota Tulungagung.

Saat Saya dan teman Saya menuju Kepanjen, Kab. Malang, Saya mengalami kecelakaan yang bisa dibilang tidak sengaja. Kronologi kejadian tersebut karena adanya sebuah mobil yang ingin masuk ke dalam gang permukiman yang terlalu lebar untuk mengambil ancang-ancang. Alhasil pun pengendara sepeda motor di belakang mobil tersebut panik dan melakukan rem dadakan hingga Saya pun tidak sempat mengambil ancang-ancang untuk melakukan rem karena posisi Saya pada saat itu terbilang cukup kencang. Namun, Saya bersyukur kecelakaan yang Saya alami ini tidak mengalami banyak luka dan hanya terseret sekitar 1 meter. Luka yang Saya alami pada saat itu hanyalah luka darah di tangan kanan dan beberapa area alat gerak lainnya yang mengalami otot tertarik.

Singkat cerita kami sudah sampai di Kota Tulungagung dan melakukan istirahat sejenak setelah melakukan perjalanan yang cukup panjang. Dan tibalah saatnya kami mengambil hak untuk mengangkat piala atas apa yang sudah kami kerjakan.

Blog Assets
RMBNS Production mengangkat piala.

Setelah kami mengambil piala dan yang lainnya, kami pun berencana untuk meluangkan waktu bersama untuk bermain di sekitar Kota Tulungagung. Singkat cerita kami pulang dengan selamat.

Impian di Hari Lebaran

Sebelum hari lebaran, Saya pun memiliki beberapa impian. Yakni, ingin memiliki sebuah ponsel baru. Karena beberapa bulan sebelum memasuki bulan Ramadhan ini ponsel Saya mengalami kerusakan dibagian baterai. Alhasil Saya pun mau atau tidak menggunakan ponsel lama dari ibu Saya sebagai ponsel sementara.

Dan untuk impian lainnya selain ponsel adalah adanya keinginan untuk memodifikasi motor Saya yang merupakan pemberian dari ayah Saya. Selain itu pun ada beberapa impian lainnya yang bisa dibilang banyak dan jika Saya ceritakan mungkin akan terlalu panjang.

Hari Kemenangan

Tak lama kemudian, hari yang dinanti pun telah tiba. Hari dimana kita telah melakukan ibadah puasa selama 1 bulan lamanya telah usai. Hari dimana kita saling memaafkan, hari dimana kita meraih hari kemenangan, dan hari dimana kita terlahir suci kembali.

Dan hari itu diawali dengan adanya ibadah Sholat Idul Fitri yang dilakukan oleh umat Muslim di seluruh dunia. Usai melakukan ibadah Sholat Idul Fitri, Saya dan kakak Saya sungkeman kepada ibu. Sungkeman biasa dilakukan oleh orang Suku Jawa atau mungkin daerah lainnya kepada orang yang lebih tua dari kita untuk meminta restu, doa, dan lain sebagainya. Namun, sungkeman kali ini dilakukan untuk meminta maaf atas apa saja yang sudah dilakukan di hari lebaran. Hal itu sudah menjadi tradisi di hari lebaran.

Usai melakukan sungkeman ke ibu atau orang yang lebih tua dari kita, tibalah saatnya untuk makan bersama. Setelah makan, Saya dan kakak Saya langsung menuju ke rumah nenek untuk melakukan sungkeman. Mungkin dari sini kalian bertanya-tanya, kenapa tidak melakukan sungkeman ke ayah Saya? Hal itu dikarenakan ada sebuah masalah internal keluarga yang mengharuskan ayah dan ibu Saya berpisah. Dan untuk sungkeman ke ayah Saya itu biasanya Saya lakukan di rumah nenek Saya, karena ayah Saya pun sudah menikah kembali dan kini Saya juga memiliki ibu sambung.

Singkat cerita, Saya dan kakak Saya melakukan sungkeman ke nenek terlebih dahulu kemudian baru ke ayah dan ibu sambung Saya. Setelah itu barulah kami saling meminta maaf ke saudara lainnya. Setelah sungkeman selesai, datanglah hal yang dinanti, yakni uang angpao atau di keluarga Saya biasa menyebutnya dengan uang gala' gampil. Saya pun awalnya tidak mengerti mengapa harus disebut demikian, mungkin saja itu hanya bahasa yang digunakan untuk keluarga Saya. Setelah pembagian uang angpao tibalah tradisi untuk makan bersama dengan keluarga besar.

Seusai makan bersama, kami pun berbondong-bondong bersama ke pemakaman untuk melakukan nyekar atau berziarah ke saudara kami yang sudah meninggalkan kami terlebih dahulu untuk berdoa dan mengucapkan selamat berlebaran. Dan mungkin itu saja cerita Saya di bulan yang suci ini yaitu bulan Ramadhan di tahun 2022. Jika mungkin Anda memiliki cerita yang menarik bisa Anda lampirkan kedalam kolom komentar yang sudah disediakan.

Saya Naufal Akbar Nugroho, selamat merayakan hari raya Idul Fitri 1443H. Minal Aidzin Wal Faidzin, Mohon maaf lahir dan batin. Selamat liburan dan sampai jumpa! 👋🏼

Ikuti Saya!

Github Instagram X Linkedin Email